Halaman

Sabtu, 07 Juli 2018

Fenomena Uang Digital Picu Munculnya Kejahatan Siber Cryptojacking

 


 

Berita Teknologi,- Fenomena uang digital yang akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang signifikan telah memancing munculnya tipe kejahatan baru, yakni cryptojacking. Tipe kejahatan ini adalah saat penjahat siber memakai virus untuk menambang uang digital menggunakan perangkat korbannya.

 

Dirangkum dari berbagai sumber, Minggu (07/10/2018), tipe kejahatan cryptojacking ini meningkat sebanyak 8.500 persen. Hal ini dikatakan Country Manager Symantec Indonesia, Andris Masengi.


 

 

Sementara itu, Director dari System Engineering Malaysia dan Indonesia, David Rajoo, mengatakan, cryptojacking memang tergolong baru di kawasan Asia. Dalam melakukan aksinya, pelaku kejahatan siber menyerang pengguna dengan cara individual, terutama yang bekerja pada perusahaan dengan daya komputer besar, serta tidak paham cryptojacking.

Aksi tersebut dilakukan dengan cara menjebak pengguna supaya membuka sebuah situs Live Draw HK yang sebenarnya sudah dihinggapi virus cryptojacking melalui perangkatnya,” terang David.

Apabila situs itu dibuka, maka akan muncul pop-up menu yang jika tidak ditutup bisa menjadi jalur eksploitasi ke perangkat korban untuk kemudian digunakan sebagai penambang Bitcoin. Dengan cryptojacking orang tidak akan sadar jika sistem perangkatnya digunakan oleh hacker untuk menambang bitcoin atau mata uang digital lainnya.

Adapun berbagai macam efek yang terjadi jika komputer sudah terjangkut serangan cryptojacking. Berikut ini berbagai macam efek yang akan terjadi;

 

1.      Perangkat Lebih Lambat

Jika perangkat tiba-tiba beroperasi lebih lambat, cobalah kamu lakukan pengecekan. Karena hal ini biasanya sebagai ciri utama adanya serangan cryptojacking. Contohnya saat membuka Excel jadi lebih lama ketika ada serangan cryptojacking. Pengguna mengira lambat itu karena banyaknya aplikasi, padahal sebetulnya diserang cryptojacking.

Salah satu kerugian materiel yang disebabkan serangan siber ini adalah kekuatan perangkat bisa melonjak menjadi 100 persen. Hal itu bukanlah hal positif, karena bila perangkat yang dipakai terus menerus 100 persen, maka akan mempercepat kerusakannya.

 

2.      Konsumsi Energi Besar

Untuk menambang uang digital bukanlah sekadar membeli perangkatnya yang mahal, namun juga dibutuhkan daya listrik yang besar. Jika perangkat yang kamu gunakan atau perangkat milik perusahaan dipakai orang jahat untuk menambang uang digital, kamu jangan kaget apabila konsumsi listrik jadi membengkak.

Seperti sebuah kasus yang terjadi di Amerika Serikat, dimana pernah ditemukan adanya mahasiswa yang menambang uang digital tapi terhalang tagihan listrik, sehingga mereka nekat menggunakan listrik di kampusnya.

 

3.      Baterai Cepat Habis

Naiknya konsumsi tenaga pada perangkat yang kamu gunakan maka otomatis baterai juga bakal cepat terkuras. Pengguna perangkat mobile tidak akan mengira kalau baterai laptop mereka boros dan harus selalu diisi lantaran masa pakai yang sudah lama. Mereka tidak sadar kalau ternyata hal itu akibat terkena cryptojacking. Padahal sebetulnya jika terus-terusan mengisi baterai justru bisa merusak baterai, sehingga korban mengalami kerugian.

Dapat dibayangkan jika serangan cryptojacking menjangkit smartphone milik kamu. Pasalnya, apabila smartphone mendadak lemot, panas dan boros baterai tanda diserang cryptojacking.

Kamu juga harus mewaspadai ketika membuka situs yang mencurigakan, kemudian tiba-tiba muncul pop-up tabs. Jika demikian, kamu harus langsung menutup tab-nya atau jika kesulitan menutup tab tersebut, maka coba kamu tutup browser yang kamu gunakan untuk berjaga-jaga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar